MENGHIASI DIRI DENGAN SIFAT MALU


Sudah menjadi aksioma bahwa wanita muslimah adalah pemalu. Rasa malu yang saya maksudkan di sini adalah sebagaimana yang telah didefinisikan oleh para ulama, yaitu akhlak mulia yang selalu memotivasi seseorang untuk meninggalkan hal-hal yang tercela dan menjauhkannya dari mengambil hak orang lain. 

Rasulullah adalah cermin dalam masalah malu ini. Abu Sa'id Al Khudriy & melukiskan rasa malu beliau: "Rasulullah memiliki rasa malu melebihi malunya gadis pingitan, jika beliau melihat sesuatu yang tidak disukainya, maka kami melihatnya dari raut mukanya." (Muttafaq 'alaihi) 

Rasulullah telah menjelaskan di banyak hadits, bahwa malu merupakan perhiasan diri dan masyarakat. Diriwayatkan dari Ibnu Imran Husain berkata: bersabda Rasulullah: "Rasa malu tidak datang melainkan dengan kebaikan". (Muttafaq 'alaihi)

Sedangkan dalam riwayat Muslim disebutkan: «Rasa malu itu baik seluruhnya, atau rasa malu itu seluruhnya baik.» (HR. Muslim)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda: «Iman itu terdiri dari tujuh puluh satu sampai tujuh puluh sembilan cabang, atau enam puluh satu sampai enam puluh sembilan cabang. Yang paling utama adalah ucapan 'Laa Ilaha illallah' dan yang terendah adalah menyingkirkan duri dari jalan. Dan malu juga merupakan cabang iman.» (Muttafaq 'alaihi)

Sesungguhnya wanita muslimah yang jujur dan bertakwa, memiliki rasa malu, sopan santun, dan halus perasaannya. Dia tidak berkata-kata dan berperilaku yang dapat menyakiti orang lain, atau merusak nama baik mereka.

Yang demikian itu karena sifat malu yang benar menurut syariat dapat menghalanginya dari setiap sesuatu yang menyalahi syariat, dan membentenginya dari segala penyimpangan cara bergaul dengan manusia. Sifat malu bukan dilakukan di depan manusia saja, tetapi juga rasa malu di hadapan Allah ab, dimana dia tidak pernah mencampuri keimanannya dengan kezaliman (kesyirikan), karena malu merupakan cabang daripada iman.

Dan itulah puncak tertinggi yang telah dicapai oleh wanita muslimah dari akhlak malu itu. Dan dari sana terlihat jelas perbedaan wanita muslimah dengan wanita-wanita barat yang sudah terlepas rasa malunya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MENGHIASI DIRI DENGAN SIFAT MALU"

Posting Komentar