KEDUDUKAN WANITA DALAM ISLAM

Bagaimana Kedudukan Wanita dalam Islam?


Sesungguhnya Islam itu datang dengan cahayanya yang terang benderang. Islam datang dengan mengajarkan akhlaq yang mulia, agar manusia tidak bertingkah laku layaknya binatang jalang. Islam datang dengan membawa embun nan segar yang akan memberi kedamaian hati serta mensucikannya, sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang bersih dari keinginan berlaku durhaka. Sesungguhnya Islam itu datang untuk meninggikan derajat orang yang berpegang teguh dengan ajarannya. Sekali lagi sesungguhnya Islam itu datang untuk mengangkat derajat kaum wanit dan memberikan hak-haknya dengan sempurna. 

Untuk lebih jelasnya kedudukan wanita dalam islam, disini akan diuraikan salah satu bagian bagaimana kedudukan mereka yang sekiranya dapat diharapkan memberi gambaran lebih jelas lagi. 

Sama Derajatnya, yang Beda Hanya Nilai Ketaqwaan

Betapa manis dan indahnya Islam yang tidak pernah membedakan kedudukan seseorang berdasarkan warna kulit, nasab keturunan maupun status sosialnya. Dengan demikian maka seorang kulit hitam bisa mencapai derajat yang lebih tinggi melebihi orang kulit putih atau yang lainnya, orang miskin pun bisa menjadi lebih mulia dari orang kaya, seorang budak belian bisa mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari tuannya, seorang perempuan bisa lebih baik kedudukannya dibanding dengan seorang laki-laki. Dan itu semua bisa terjadi jika mereka lebih takwa dibanding yang lainnya.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan ber suku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Menge tahui lagi Maha Mengenal" (QS. 49:13)

"Sesungguhnya orang yang paling loyal kepadaku adalah orang yang bertakwa, siapapun mereka dan di manapun mereka." (HR. Ahmad 5/235, Jami' ash Shaghir 2/281 Hadits ke 2008., Shahih) 

Ali bin Abi Thalib ra, berkata: 
"Manusia itu setara antara satu dengan yang lainnya baik ia itu orang Arab, bukan Arab, Quraisy maupun Bani Hasyim, jika mereka itu masuk Islam dan beriman".

Bukankah kita semua juga mengenal Luqman Hakim seorang yang berkulit hitam tapi mempunyai kedudukan yang begitu tinggi? Karena ketinggian takwa yang bersemayam di lubuk hatinya, sehinggandiabadikan dalam Al-Qur'an.

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anak di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar benar kezaliman yang besar" (QS. 31:13)

"(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji Saw, dan bera da dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasi nya). Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Maha Mengetahui" (QS. 31:16)

Bahkan seorang Habsyi (Ethiophia) bisa masuk surga bersama Rasulullah Saw. sebagaimana yang
 pernah diceritakan oleh Ibnu Umar ra.

"Ibnu Umar ra. meriwayatkan bahwa seorang Habsyi datang kepada Nabi Saw, maka Nabi Saw bersabda: "Tanyalah apa yang Anda tanyakan dan Anda ingin mengetahui?"Maka ia berkata, "Ya Rasulullah, Tuan diberi kelebihan daripada kami dengan wajah yang bagus dan tampan serta kenabian, apakah sekiranya saya beriman sebagaimana yang Tuan imani dan beramal sebagaimana yang Tuan amalkan, apakah saya dapat masuk surga bersama Tuan?" Jawab Nabi Saw., "Ya, demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya putihnya seorang yang hitam di surga akan dapat melihat dari jarak perjalanan seribu tahun". Kemudian ketika Nabi membaca surat Al-Insan dari ayat 1 sampai ayat 20 tiba-tiba Al Habsyi itu ber-tanya, "Ya Rasulullah, apakah kedua mataku di surga akan dapat melihat apa yang Tuan lihat?" Jawab Nabi Saw, "Ya" Maka menangislah Al-habsyi itu hingga keluar ruhnya (mati). Ibnu Umar ra berkata, "Sesungguhnya aku telah melihat ketika Rasulullah Saw memasukkan Al-Habsyi itu di dalam kuburnya". (Dari Ibnu Katsir)

Pernah pula Rasulullah Saw. melindungi orang yang dilindungi oleh seorang muslimah sebagaimana dia memberi perlindungan kepada orang yang dilin dungi oleh laki-laki yang beriman. 

"Ummu Hanie binti Abi Thalib berkata kepada Nabi Muhammad Saw pada waktu kota Makkah telah jatuh di tangan kaum Muslimin: "Sungguh aku telah melindungi dua orang laki-laki dari famili saudaraku, ya Rasulullah". Nabi bersabda: "Sung guh Aku melindungi siapa-siapa yang telah kamu perlindungi, hai Ummu Hanie!" (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dll) Dalam lain riwayat: "Bahwa Ummu Hanie memberi perlindungan kepada seo rang laki-laki -musuh-, lalu saudaranya, yakni Ali bin Abi Thalib ra. hendak membunuh orang itu, maka ia (Ummu Hanie) mengadukan dia kepada Nabi Saw. maka Nabi menerima pengaduannya dan memperkenankan perlindungannya"

Demikianlah bahwa para muslimah itu memiliki kedudukan yang sama di hadapan Allah, yang membedakan hanyalah takwanya. Untuk itulah barangsiapa (termasuk para muslimah) yang ingin menca pai kedudukan yang tertinggi dalam pandangan Islam, maka hendaklah dirinya menjadi orang yang paling bertakwa.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KEDUDUKAN WANITA DALAM ISLAM"

Posting Komentar